PENGERTIAN HTML, CSS, Java Script, PHP, jQuery Dan Menggunakan PHP, MySQL, JavaScript, CSS, HTML
PENGERTIAN HTML, CSS, Java Script, PHP, jQuery
http://bluesmulus.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-html-css-php-javascript-dan.html
HyperText
Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan
untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam
sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis
dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang
terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak
pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga menjadi halaman
web dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya
banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML
(Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang
digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan
standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World
Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan
Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah
lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.
JavaScript adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT.
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript.
Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX. JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX.
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
jQuery adalah pustaka JavaScript kecil bersumber terbuka yang menekankan pada interaksi antara JavaScript dan HTML. Pustaka ini dirilis pada Januari 2006 di BarCamp NYC oleh John Resig dan berlisensi ganda di bawah MIT dan GPL.
jQuery merupakan sebuah library Javascript yang sangat ringkas dan sederhana untuk memanipulasi komponen di dokumen HTML, menangani event, animasi, efek dan memproses interaksi ajax. jQuery dirancang sedemikian rupa supaya membuat program menggunakan Javascript menjadi relatif sangat mudah. Sesuai slogan nya, write less, do more. Menulis kode lebih sedikit, tetapi melakukan pekerjaan lebih banyak.
jQuery ukurannya cukup kecil, sehingga tidak memperlambat proses loading blog yang kita buat. jQuery juga kompatibel dengan CSS3 dan yang tak kalah penting adalah jQuery bisa berjalan di semua browser – cross browser.
Tanpa library seperti jQuery, menerapkan Javascript mungkin akan lebih sulit, terutama untuk pemula yang baru belajar Javascript. Plugin tambahan seperti JQuery UI (User Interface) semakin memudahkan kita mengembangkan blog yang cantik dan interaktif. Selain itu tersedia plugin-plugin lain yang semakin memperkaya kemampuan jQuery.
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.
JavaScript adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT.
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript.
Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX. JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX.
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
jQuery adalah pustaka JavaScript kecil bersumber terbuka yang menekankan pada interaksi antara JavaScript dan HTML. Pustaka ini dirilis pada Januari 2006 di BarCamp NYC oleh John Resig dan berlisensi ganda di bawah MIT dan GPL.
jQuery merupakan sebuah library Javascript yang sangat ringkas dan sederhana untuk memanipulasi komponen di dokumen HTML, menangani event, animasi, efek dan memproses interaksi ajax. jQuery dirancang sedemikian rupa supaya membuat program menggunakan Javascript menjadi relatif sangat mudah. Sesuai slogan nya, write less, do more. Menulis kode lebih sedikit, tetapi melakukan pekerjaan lebih banyak.
jQuery ukurannya cukup kecil, sehingga tidak memperlambat proses loading blog yang kita buat. jQuery juga kompatibel dengan CSS3 dan yang tak kalah penting adalah jQuery bisa berjalan di semua browser – cross browser.
Tanpa library seperti jQuery, menerapkan Javascript mungkin akan lebih sulit, terutama untuk pemula yang baru belajar Javascript. Plugin tambahan seperti JQuery UI (User Interface) semakin memudahkan kita mengembangkan blog yang cantik dan interaktif. Selain itu tersedia plugin-plugin lain yang semakin memperkaya kemampuan jQuery.
raihangilang25.blogspot.co.id
Menggunakan PHP, MySQL, JavaScript, CSS dan HTML
https://aliyasman.wordpress.com/2015/05/14/menggunakan-php-mysql-javascript-css-dan-html/
Pembuatan situs web yang dinamis dan interaktif
dapat dilakukan dengan menggunakan PHP, MySQL, JavaScript, CSS, dan HTML secara
bersamaan. Situs web ini mampu menghasilkan isi yang berbebeda untuk pengunjung
yang berbeda dari file skrip yang sama. Situs ini dapat menampilkan isi yang
berbeda berdasarkan sistem operasi apa atau browser apa yang digunakan
pengunjung.
Menggunakan PHP
Penggunaan PHP memungkinkan kita untuk dapat
memberikan layanan aktifitas yang dinamis pada halaman web. Dari sudut pandang
pengembang web, kita dapat menulis kode seperti di bawah ini.
1
2
3
4
|
<?php
echo "
Today is " .
date("l") . ". ";
?>
Here's the latest news.
|
Tanda <?php memberi tahu server web agar mulai menerjemahkan
program PHP yang berisi kode hingga tag ?>.
Bagian luar dari kode tersebut akan langsung dikirim sebagai kode HTML, seperti Here’s the latest news, yang ditampilkan ke browser.
Pada kode PHP di atas terdapat fungsi date yang
berguna untuk menampilkan nama hari saat itu.
Hasil akhir dari kode di atas terdiri dari 2 bagian seperti:
Today is Wednesday. Here’s the latest news.
Hasil akhir dari kode di atas terdiri dari 2 bagian seperti:
Today is Wednesday. Here’s the latest news.
PHP merupakan bahasa yang fleksibel, dan sebagian
orang menulis kode di atas menjadi seperti:
1
|
Today is <?php echo date("l"); ?>. Here's the latest news.
|
Dari skrip kode di atas terlihat bahwa kita dapat
dengan mudah mengintegrasikan HTML ke dalam skrip tersebut. Jadi dengan
menggunakan PHP kita memiliki kontrol yang tidak terbatas terhadap server
web kita, seperti mengubah skrip HTML secara cepat, memproses kartu
kredit, menambahkan detail pengguna ke database, atau memperoleh informasi dari
web site lain yang dapat dilakukan semua dalam file PHP yang sama yang di
dalamnya juga terdapat kode HTML.
Menggunakan MySQL
Awalnya banyak situs web menggunakan file teks polos
untuk menyimpan data sepertiusername dan password. Tapi cara seperti ini dapat menimbulkan masalah jika
file tidak dikunci dengan cara yang benar terhadap penyelewengan berbagai
akses yang terus menerus. Seiring dengan itu tentu ukuran file teks semakin
lama semakin banyak dan berat untuk diakses sehingga susah untuk dikelola,
sulit untuk digabungkan, pelaksanaan pencarian pun menjadi semakin rumit dan
membutuhkan waktu yang lama.
Di sinilah database relasional dengan query yang
terstruktur menjadi penting, dan MySQL hadir dan bebas untuk digunakan dan dipasang
di sebagian besar server web, serta terus meningkat penggunaannya sampai saat
ini. MySQL merukan sistem manajemen database yang tangguh dan sangat cepat
yang perintah menggunakannya seperti penulisan bahasa Inggris.
Level tertinggi dari struktur MySQL adalah database,
dimana kita bisa memiliki satu atau lebih tabel yang berisi data. Sebagai
contoh yaitu tabel pengguna (user), di dalamnya bisa kita buat kolom surename, firstname
dan e-mail. Kita dapat menambahkan seorang userke
dalam tabel dengan perintah sebagai berikut:
1
|
INSERT INTO users VALUES('Smith', 'John', 'jsmith@mysite.com');
|
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa kita sudah
memberikan perintah untuk menciptakan database dan tabel. lalu menentukan semua field dengan benar, yang jelas perintah INSERT memperlihatkan bagaimana mudahnya menambahkan data
baru ke dalam database. INSERT merupakan salah satu contoh Structure Query Language(SQL), yaitu suatu suatu bahasa yang sudah dirancang
di awal tahun 1970 dan meningkatkan kemampuan salah satu bahasa pemograman
tertua COBOL. Bahasa ini dianggap cocok untuk query database sampai saat ini.
Dengan cara yang sama, kita bisa menemukan data
dengan mudah. Misalnya kita hendak menemukan data seseorang dalam sebuah tabel
yang terdapat dalam database. Untuk menemukan data seseorang kita hanya
perlu menuliskan perintah seperti berikut:
1
|
SELECT surname,firstname FROM users WHERE email='jsmith@mysite.com';
|
MySQL kemudian akan mengembalikan Smith, John dan
pasangan nama yang terkait dengan alamat email yang ada dalam database. Di sini
perintah SELECT berguna untuk menuliskan atau menampilkan data seseorang.
Melalui PHP kita dapat membuat semua perintah
panggilan langsung ke MySQL, tanpa harus menjalankan program MySQL atau tanpa
menggunakan antarmuka baris perintah (command-line). Ini berarti kita dapat
menyimpan hasil dalam bentuk array untuk memproses dan melaksanakan beberapa
pencarian dan hasilnya bergantung pada pengembalian hasil pencarian sebelumnya.
Menggunakan JavaScript
JavaScript diciptakan untuk memungkinkan pengaksesan
skrip ke semua elemen yang terdapat dalam dokumen HTML. JavaScript menyediakan
sarana untuk interaksi pengguna yang dinamis seperti memeriksa keabsahan alamat
email dalam form
input, dan menampilkan prompt seperti “Did
you really mean that?”
Bila dikombinasikan dengan CSS, JavaScript merupakan
kekuatan di balik halaman web yang dinamis yang berubah-ubah. Penggunaan
JavaScript akan sedikit rumit bila user menggunakan browser yang berbeda-beda.
Namun para pengembang JavaScript telah mengupayakan agar halaman web yang
berisi JavaScript dapat menampilkan hasil yang sama untuk setiap browser yang
digunakan pengguna.
Perhatikan contoh skrip berikut ini
1
2
3
|
<script type="text/javascript">
document.write("Today is " + Date() );
</script>
|
Kode di atas memberitahu browser web menterjemahkan
segala sesuatu yang terdapat dalam tag script sebagai JavaScript, kemudian
browser bekerja dengan menuliskan teks Today is lalu dengan menggunakan
fungsi Date menuliskan nama hari berikut tanggal. Hasilnya akan terlihat
seperti berikut:
Today is Sun Jan 01 2017 01:23:45
Today is Sun Jan 01 2017 01:23:45
Awalnya JavaScript dikembangkan untuk menawarkan
konrol yang dinamis terhadap berbagai elemen di dalam dokumen HTML, dan itu
masih digunakan. Lebih dari itu, saat ini JavaScript digunakan untuk Ajax
(Asynchronous JavaScript and XML), yang merupakan istilah untuk proses
pengasesan server web di belakang layar.
Ajax adalah proses utama di balik apa yang sekarang
dikenal sebagai Web 2.0, dimana halaman web sudah mulai menyerupai program yang
berdiri sendiri, karena halaman ini tidak dibuat ulang secara keseluruhannya.
Bahkan, panggilan cepat Ajax dapat menangkap dan memperbaharui elemen tunggal
pada sebuah halaman web, seperti mengubah foto pada situs jejearing sosial atau
mengganti sebuah tombol yang kita klik dengan jawaban atas sebuah pertanyaam.
Selanjutnya pada bagian lain juga akan dibahas tentang
framework JQuery yang dapat kita gunakan untuk peralihan saat kita memerlukan
kecepatan, kode antar browser untuk memanipulasi halaman web. Tentu di sini
perlu tersedia framework yang lain juga, tapi jQuery adalah framework yang
paling populer dan karena pemeliharaan yang berkesinambungan, sangat
handal, dan alat bantu utama bagi pengembang web yang berpengalaman
Menggunakan CSS
Dengan munculnya standar CSS3 dalam beberapa tahun
terakhir ini, CSS saat ini menawarkan tingkat interaktifitas dinamis yang
sesebelumnya didukung hanya oleh JavaScript. Contoh, sebelumnya anda hanya
dapat memberi style setiap elemen HTML untuk mengubah ukuran (dimension), warna (color), bingkai (border), spasi (spacing)
dan lain-lain, tetapi sekarang anda juga dapat menambahkan animasi peralihan
dan transformasi pada halaman web anda, dengan hanya menggunakan beberapa baris
CSS.
Menggunakan CSS dapat menjadi mudah dengan hanya
menyisipkan aturan antara tag<style> dan </style> dalam
bagian head dari sebuah halaman web, seperti berikut ini:
1
2
3
4
5
6
|
<style>
p {
text-align:justify;
font-family:Helvetica;
}
</style>
|
Aturan tersebut di atas akan mengubah perataan awal
teks pada tag <p> yang berisi paragraf di dalamnya akan menjadi rata dan
menggunakan font Helvetica.
Pada bagian lain terdapat banyak cara berbeda untuk
aturan-atuaran lay
out CSS, dan dapat masukkan ke dalamnya
secara langsung ke dalam tag-tag atau menyimpan sekumpulan aturan pada sebuah
file eksternal yang dimuat secara terpisah. Fleksibilitas ini tidak hanya
membiarkan style HTML secara tepat, tetapi dapat juga menyediakan fungsihover built-in untuk animasi objek saat mouse melewati objek
tersebut. Kita dapat juga belajar bagaimana mengakses semua properti elemen CSS
dari JavaScript seperti HTML.
Menggunakan HTML5
Penambahan-penambahan tersebut di atas, tentu saja
berguna untuk menjadikannya sebagai standar web, tapi itu tidaklah cukup bagi
pengembang web yang penuh ambisi. seperti penambahan-penambahan tersebut
masih belum merupakan cara yang sederhana dalam memanipulasi grafik dalam
sebuah browser web tanpa menggunakan plug-ins seperti Flash. Hal yang sama
seperti menyisipkan audio dan video ke dalam halaman web. Ditambah, beberapa
penambahan yang tidak konsistens yang menjengkelkan yang menyusup ke
dalam HTML selama masa evolusi.
Sebenarnya banyak hal baru yang dalam HTML (beberapa
hal ada yang harus diubah atau dihapus), tapi disimpulkan bahwa, di sini kita
memperoleh:
Markup
Terdapat elemen baru seperti <nav> dan <footer>, elemen-elemen lama seperti<font> dan <center>
Terdapat elemen baru seperti <nav> dan <footer>, elemen-elemen lama seperti<font> dan <center>
API yang baru
Seperti elemen <canvas> untuk menulis dan menggambar pada kanvas sebuah grafik, elemen <audio> dan <video>, aplikasi web offline, microdata, dan penyimpan lokal.
Seperti elemen <canvas> untuk menulis dan menggambar pada kanvas sebuah grafik, elemen <audio> dan <video>, aplikasi web offline, microdata, dan penyimpan lokal.
Aplikasi
Terdapat dua teknologi rendering yang baru: MathML (Math Markup Language) untuk menampilkan formula matematika dan SVG (Scalable Vector Graphics) untuk menciptakan elemen grafik bagian luar dari elemen <canvas> yang baru.
Terdapat dua teknologi rendering yang baru: MathML (Math Markup Language) untuk menampilkan formula matematika dan SVG (Scalable Vector Graphics) untuk menciptakan elemen grafik bagian luar dari elemen <canvas> yang baru.
Server Web Apache
Sebagai tambahan untuk PHP, MySQL, JavaScript,
CSS, and HTML5, terdapat bagian yang tidak kalah pentingnya dari sebuah situs
web dinamis, yaitu server web. Pada pembahasan ini kita menggunakan Apache
sebagai server web. Server web tidak hanya melayani file-file HTML, tetapi juga
menangani berbagai macam file dari file-file image dan file-file Flash sampai
file audio MP3, feed RSS (Really Simple Syndication) dan sebagainya. Untuk
menangani ini semua, setiap elemen web bertemu dalam sebuah halaman HMTL juga
diminta dariserver, yang kemudian menanggapinya. Namun objek-objek
tersebut tidak perlu berupa file statis seperti image GIF. Objek-objek ini
dapat diciptakan oleh program seperti skrip PHP. Benar, bahwa PHP dapat
menciptakan file-file image dan file lainnya untuk keperluan halaman web yang
dinamis.
Untuk melakukan ini, biasanya memiliki baik
modul-modul yang dikompilasi terlebih dahulu ke Apache atau PHP atau dipanggil
saat runtime. Salah satu adalah library GD (Graphics Draw), dimana PHP
menggunakannya untuk menciptakan dan menangani grafik.
Apache juga mendukung secara luas modul-modul
miliknya. Sebagai tambahan untuk modul PHP, yang paling penting bagi kita
sebagai seorang programer web adalah modul yang menangani keamanan. Contoh lain
adalah modul penulisan ulang (Rewrite),
yang memungkinkan server web menangani berbagai variasi tipe URL dan menulis ulangnya untuk kebutuhan internal, dan
modul Proxy, yang dapat kita gunakan untuk melayani
permintaan halaman yang berulang-ulang dari sebuah cache agar mudah untuk dimuat ke server.
Open Source
PHP, MySQL, dan Apache adalah perangkat lunak Open
Source yang paling sering digunakan. Dengan perangkat lunak seperti ini, kita
bebas untuk melakukan perubahan, tanpa melanggar hak cipta. Kita tidak perlu
takut akan terjadi kesalahan, karena pengembang ketiga perangkat lunak ini
menyediakan kode aslinya.
Bug pada Open Source ini dapat segera ditemukan dan
pelanggaran keamanan terhadap penggunaannya dapat dicegah sedini mungkin.
Menggunakan Semua Komponen
Menggunakan semua komponen (PHP, MySQL, Javascript, CSS,
HTML5) merupakan cara yang baik untuk menghasilkan isi web yang dinamis,
dimana: PHP menangani semua pekerjaan utama pada server web, MySQL mengelola
semua data, dan kombinasi CSS dan JavaScript akan terlihat saat halaman web
ditampilkan. JavaScript dapat juga berkomunikasi dengan kode PHP pada server
web, dimana hal ini diperlukan saat memperbaharui sesuatu (baik pada server
maupun halaman web). Dengan fitur-fitur yang tangguh dalam HTML5, seperti
canvas, audio dan video, dan geolocation, anda dapat menjadikan halaman web
anda begitu dinamis, interaktif, penuh dengan multimedia.
Proses penggabungan beberapa teknologi ke dalam fitur
Ajax sudah digunakan oleh banyak situs web: memeriksa apakah username yang
diinginkan sudah ada pada situs saat seorang pengguna mendaftar akun baru atau
belum. Contoh yang bagus dapat kita lihat pada GMail (Gambar 1)
Langkah-langkah yang terlibat dalam proses Ajax ini
adalah:
1. Server menghasil HTML untuk menciptakan form web, yang
menanyakan detail penting seperti username, first name, last name, dan alamat
email.
2. Saat bersamaan, melampirkan JavaScript ke HTML untuk
memantau kotak input username dan memeriksa apa teks yang dimasukkan ke
dalamnya dan apakah kotak input sudah tidak dipilih karena pengguna sudah
mengklik kotak input lain.
3. Apabila teks sudah dimasukkan dan field sudah beralih,
di balik layar kode JavaScript melewatkan username tersebut dimasukkan kembali
ke skrip PHP pada server web dan menunggu respon.
4. Server web menemukan username dan mengirim kembali ke
JavaScript username mana yang ia temukan
5. JavaScript kemudian menempatkan tanda ke sebelah kotak
input username untuk menunjukkan bahwa apakah nama itu tersedia untuk
pengguna, mungkin berupa checkmark hijau atau tanda silang merah. disertai
beberapa teks.
6. Jika username tidak tersedia dan pengguna masih
mengajukan form, JavaScript menghalangi pengajuan ini dan menegaskan kembali
(mungkin dengan gambar yang agak besar dan/atau kota peringatan) bahwa pengguna
perlu memilih username yang lain
7. Pilihan lain, versi perbaikan dari proses ini bahkan
bisa memperlihatkan nama yang diminta oleh pengguna dan menyarankan username
alternatif.
Komentar
Posting Komentar